Selasa, 21 September 2010

Misteri Piramida

Pyramid dibangun berdasarkan pengamatan astronomis. Orang Mesir adalah ahli-ahli astronomi. Mereka sangat pandai membaca pergerakan bintang di langit. Langit di atas gurun pasir yang luas tak bertepi menjadi pusat orientasi hidup mereka. Dari posisi dan pergerakan bintang-bintang mereka meramalkan musim, menghitung waktu terbaik untuk mulai menanam gandum, meramalkan datangnya banjir dan badai. Dari pengamatan langit, mereka menemukan adanya sebuah titik hitam yang dikelilingi beberapa bintang. Bintang-bintang itu selalu berubah posisi, tetapi titik hitam itu tidak pernah berubah. Orang Mesir kemudian menganggap titik hitam itu adalah surga. Suatu tempat yang abadi. Tak pernah berubah.


Piramida raksasa Mesir merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia saat ini, sejak dulu dipandang sebagai bangunan yang misterius dan megah oleh orang-orang. Namun, meskipun telah berlalu berapa tahun lamanya, setelah sarjana dan ahli menggunakan sejumlah besar alat peneliti yang akurat dan canggih, masih belum diketahui, siapakah sebenarnya yang telah membuat bangunan raksasa yang tinggi dan megah itu? Dan berasal dari kecerdasan manusia manakah prestasi yang tidak dapat dibayangkan di atas bangunan itu? Serta apa tujuannya membuat bangunan tersebut? Dan pada waktu itu ia memiliki kegunaan yang bagaimana atau apa artinya?
Teka-teki yang terus berputar di dalam benak semua orang selama ribuan tahun, dari awal hingga akhir merupakan misteri yang tidak dapat dijelaskan.
Meskipun sejarawan mengatakan ia didirikan pada tahun 2000 lebih SM, namun pendapat yang demikian malah tidak bisa menjelaskan kebimbangan yang diinisiasikan oleh sejumlah besar penemuan hasil penelitian.

Sejarah Mitos dan Temuan Arkeologi
Sejak abad ke-6 SM, Mesir merupakan tempat pelarian kerajaan Poshi, yang kehilangan kedudukannya setelah berdiri lebih dari 2.000 tahun, menerima kekuasaan yang berasal dari luar yaitu kerajaan Yunani, Roma, kerajaan Islam serta kekuasaan bangsa lain. Semasa itu sejumlah besar karya terkenal zaman Firaun dihancurkan, aksara dan kepercayaan agama bangsa Mesir sendiri secara berangsur-angsur digantikan oleh budaya lain, sehingga kebudayaan Mesir kuno menjadi surut dan hancur, generasi belakangan juga kehilangan sejumlah besar peninggalan yang dapat menguraikan petunjuk yang ditinggalkan oleh para pendahulu.
Tahun 450 SM, setelah seorang sejarawan Yunani berkeliling dan tiba di Mesir, membubuhkan tulisan: Cheops, (aksara Yunani Khufu), konon katanya, hancur setelah 50 tahun. Dalam batas tertentu sejarawan Yunani tersebut menggunakan kalimat “konon katanya”, maksudnya bahwa kebenarannya perlu dibuktikan lagi. Namun, sejak itu pendapat sejarawan Yunani tersebut malah menjadi kutipan generasi belakangan sebagai bukti penting bahwa piramida didirikan pada dinasti kerajaan ke-4.
Selama ini, para sejarawan menganggap bahwa piramida adalah makam raja. Dengan demikian, begitu membicarakan piramida, yang terbayang dalam benak secara tanpa disadari adalah perhiasan dan barang-barang yang gemerlap. Dan, pada tahun 820 M, ketika gubernur jenderal Islam Kairo yaitu Khalifah Al-Ma’mun memimpin pasukan, pertama kali menggali jalan rahasia dan masuk ke piramida, dan ketika dengan tidak sabar masuk ke ruangan, pemandangan yang terlihat malah membuatnya sangat kecewa. Bukan saja tidak ada satu pun benda yang biasanya dikubur bersama mayat, seperti mutiara, maupun ukiran, bahkan sekeping serpihan pecah belah pun tidak ada, yang ada hanya sebuah peti batu kosong yang tidak ada penutupnya. Sedangkan tembok pun hanya bidang yang bersih kosong, juga tak ada sedikit pun ukiran tulisan.
Kesimpulan para sejarawan terhadap prestasi pertama kali memasuki piramida ini adalah “mengalami perampokan benda-benda dalam makam”. Namun, hasil penyelidikan nyata menunjukkan, kemungkinan pencuri makam masuk ke piramida melalui jalan lainnya adalah sangat kecil sekali. Di bawah kondisi biasa, pencuri makam juga tidak mungkin dapat mencuri tanpa meninggalkan jejak sedikit pun, dan lebih tidak mungkin lagi menghapus seluruh prasasti Firaun yang dilukiskan di atas tembok. Dibanding dengan makam-makam lain yang umumnya dipenuhi perhiasan-perhiasan dan harta karun yang berlimpah ruah, piramida raksasa yang dibangun untuk memperingati keagungan raja Firaun menjadi sangat berbeda.
Selain itu, dalam catatan “Inventory Stela” yang disimpan di dalam museum Kairo, pernah disinggung bahwa piramida telah ada sejak awal sebelum Khufu meneruskan takhta kerajaan. Namun, oleh karena catatan pada batu prasasti tersebut secara keras menantang pandangan tradisional, terdapat masalah antara hasil penelitian para ahli dan cara penulisan pada buku, selanjutnya secara keras mengecam nilai penelitiannya. Sebenarnya dalam keterbatasan catatan sejarah yang bisa diperoleh, jika karena pandangan tertentu lalu mengesampingkan sebagian bukti sejarah, tanpa disadari telah menghambat kita secara obyektif dalam memandang kedudukan sejarah yang sebenarnya.
Teknik Bangunan yang Luar Biasa
Di Mesir, terdapat begitu banyak piramida berbagai macam ukuran, standarnya bukan saja jauh lebih kecil, strukturnya pun kasar. Di antaranya piramida yang didirikan pada masa kerajaan ke-5 dan 6, banyak yang sudah rusak dan hancur, menjadi timbunan puing, seperti misalnya piramida Raja Menkaure seperti pada gambar. Kemudian, piramida besar yang dibangun pada masa yang lebih awal, dalam sebuah gempa bumi dahsyat pada abad ke-13, di mana sebagian batu ditembok sebelah luar telah hancur, namun karena bagian dalam ditunjang oleh tembok penyangga, sehingga seluruh strukturnya tetap sangat kuat. Karenanya, ketika membangun piramida raksasa, bukan hanya secara sederhana menyusun 3 juta batu menjadi bentuk kerucut, jika terdapat kekurangan pada rancangan konstruksi yang khusus ini, sebagian saja yang rusak, maka bisa mengakibatkan seluruhnya ambruk karena beratnya beban yang ditopang.
Lagi pula, bagaimanakah proyek bangunan piramida raksasa itu dikerjakan, tetap merupakan topik yang membuat pusing para sarjana. Selain mempertimbangkan sejumlah besar batu dan tenaga yang diperlukan, faktor terpenting adalah titik puncak piramida harus berada di bidang dasar tepat di titik tengah 4 sudut atas. Karena jika ke-4 sudutnya miring dan sedikit menyimpang, maka ketika menutup titik puncak tidak mungkin menyatu di satu titik, berarti proyek bangunan ini dinyatakan gagal. Karenanya, merupakan suatu poin yang amat penting, bagaimanakah meletakkan sejumlah 2,3 juta -2,6 juta buah batu besar yang setiap batunya berbobot 2,5 ton dari permukaan tanah hingga setinggi lebih dari seratus meter di angkasa dan dipasang dari awal sampai akhir pada posisi yang tepat.
Seperti yang dikatakan oleh pengarang Graham Hancock dalam karangannya “Sidik Jari Tuhan”: Di tempat yang terhuyung-huyung ini, di satu sisi harus menjaga keseimbangan tubuh, dan sisi lainnya harus memindahkan satu demi satu batu yang paling tidak beratnya 2 kali lipat mobil kecil ke atas, diangkut ke tempat yang tepat, dan mengarah tepat pada tempatnya, entah apa yang ada dalam pikiran pekerja-pekerja pengangkut batu tersebut. Meskipun ilmu pengetahuan modern telah memperkirakan berbagai macam cara dan tenaga yang memungkinkan untuk membangun, namun jika dipertimbangkan lagi kondisi riilnya, akan kita temukan bahwa orang-orang tersebut tentunya memiliki kemampuan atau kekuatan fisik yang melebihi manusia biasa, baru bisa menyelesaikan proyek raksasa tersebut serta memastikan keakuratan maupun ketepatan presisinya.
Terhadap hal ini, Jean Francois Champollion yang mendapat sebutan sebagai “Bapak Pengetahuan Mesir Kuno Modern” memperkirakan bahwa orang yang mendirikan piramida berbeda dengan manusia sekarang, paling tidak dalam “pemikiran mereka mempunyai tinggi tubuh 100 kaki yang tingginya sama seperti manusia raksasa”. Ia berpendapat, dilihat dari sisi pembuatan piramida, itu adalah hasil karya manusia raksasa.
Senada dengan itu, Master Li Hongzhi dalam ceramahnya pada keliling Amerika Utara tahun 2002 juga pernah menyinggung kemungkinan itu. “Manusia tidak dapat memahami bagaimana piramida dibuat. Batu yang begitu besar bagaimana manusia mengangkutnya? Beberapa orang manusia raksasa yang tingginya lima meter mengangkut sesuatu, itu dengan manusia sekarang memindahkan sebuah batu besar adalah sama. Untuk membangun piramida itu, manusia setinggi lima meter sama seperti kita sekarang membangun sebuah gedung besar.”
Pemikiran demikian mau tidak mau membuat kita membayangkan, bahwa piramida raksasa dan sejumlah besar bangunan batu raksasa kuno yang ditemukan di berbagai penjuru dunia telah mendatangkan keraguan yang sama kepada semua orang: tinggi besar dan megah, terbentuk dengan menggunakan susunan batu yang sangat besar, bahkan penyusunannya sangat sempurna. Seperti misalnya, di pinggiran kota utara Mexico ada Kastil Sacsahuaman yang disusun dengan batu raksasa yang beratnya melebihi 100 ton lebih, di antaranya ada sebuah batu raksasa yang tingginya mencapai 28 kaki, diperkirakan beratnya mencapai 360 ton (setara dengan 500 buah mobil keluarga). Dan di dataran barat daya Inggris terdapat formasi batu raksasa, dikelilingi puluhan batu raksasa dan membentuk sebuah bundaran besar, di antara beberapa batu tingginya mencapai 6 meter. Sebenarnya, sekelompok manusia yang bagaimanakah mereka itu? Mengapa selalu menggunakan batu raksasa, dan tidak menggunakan batu yang ukurannya dalam jangkauan kemampuan kita untuk membangun?
Sphinx, singa bermuka manusia yang juga merupakan obyek penting dalam penelitian ilmuwan, tingginya 20 meter, panjang keseluruhan 73 meter, dianggap didirikan oleh kerjaan Firaun ke-4 yaitu Khafre. Namun, melalui bekas yang dimakan karat (erosi) pada permukaan badan Sphinx, ilmuwan memperkirakan bahwa masa pembuatannya mungkin lebih awal, paling tidak 10 ribu tahun silam sebelum Masehi.
Seorang sarjana John Washeth juga berpendapat: Bahwa Piramida raksasa dan tetangga dekatnya yaitu Sphinx dengan bangunan masa kerajaan ke-4 lainnya sama sekali berbeda, ia dibangun pada masa yang lebih purbakala dibanding masa kerajaan ke-4. Dalam bukunya “Ular Angkasa”, John Washeth mengemukakan: perkembangan budaya Mesir mungkin bukan berasal dari daerah aliran sungai Nil, melainkan berasal dari budaya yang lebih awal dan hebat yang lebih kuno ribuan tahun dibanding Mesir kuno, warisan budaya yang diwariskan yang tidak diketahui oleh kita. Ini, selain alasan secara teknologi bangunan yang diuraikan sebelumnya, dan yang ditemukan di atas yaitu patung Sphinx sangat parah dimakan karat juga telah membuktikan hal ini.
Ahli ilmu pasti Swalle Rubich dalam “Ilmu Pengetahuan Kudus” menunjukkan: pada tahun 11.000 SM, Mesir pasti telah mempunyai sebuah budaya yang hebat. Pada saat itu Sphinx telah ada, sebab bagian badan singa bermuka manusia itu, selain kepala, jelas sekali ada bekas erosi. Perkiraannya adalah pada sebuah banjir dahsyat tahun 11.000 SM dan hujan lebat yang silih berganti lalu mengakibatkan bekas erosi.
Perkiraan erosi lainnya pada Sphinx adalah air hujan dan angin. Washeth mengesampingkan dari kemungkinan air hujan, sebab selama 9.000 tahun di masa lalu dataran tinggi Jazirah, air hujan selalu tidak mencukupi, dan harus melacak kembali hingga tahun 10000 SM baru ada cuaca buruk yang demikian. Washeth juga mengesampingkan kemungkinan tererosi oleh angin, karena bangunan batu kapur lainnya pada masa kerajaan ke-4 malah tidak mengalami erosi yang sama. Tulisan berbentuk gajah dan prasasti yang ditinggalkan masa kerajaan kuno tidak ada sepotong batu pun yang mengalami erosi yang parah seperti yang terjadi pada Sphinx.
Profesor Universitas Boston, dan ahli dari segi batuan erosi Robert S. juga setuju dengan pandangan Washeth sekaligus menujukkan: Bahwa erosi yang dialami Sphinx, ada beberapa bagian yang kedalamannya mencapai 2 meter lebih, sehingga berliku-liku jika dipandang dari sudut luar, bagaikan gelombang, jelas sekali merupakan bekas setelah mengalami tiupan dan terpaan angin yang hebat selama ribuan tahun.
Washeth dan Robert S. juga menunjukkan: Teknologi bangsa Mesir kuno tidak mungkin dapat mengukir skala yang sedemikian besar di atas sebuah batu raksasa, produk seni yang tekniknya rumit.
Jika diamati secara keseluruhan, kita bisa menyimpulkan secara logis, bahwa pada masa purbakala, di atas tanah Mesir, pernah ada sebuah budaya yang sangat maju, namun karena adanya pergeseran lempengan bumi, daratan batu tenggelam di lautan, dan budaya yang sangat purba pada waktu itu akhirnya disingkirkan, meninggalkan piramida dan Sphinx dengan menggunakan teknologi bangunan yang sempurna.
Dalam jangka waktu yang panjang di dasar lautan, piramida raksasa dan Sphinx mengalami rendaman air dan pengikisan dalam waktu yang panjang, adalah penyebab langsung yang mengakibatkan erosi yang parah terhadap Sphinx. Karena bahan bangunan piramida raksasa Jazirah adalah hasil teknologi manusia yang tidak diketahui orang sekarang, kemampuan erosi tahan airnya jauh melampaui batu alam, sedangkan Sphinx terukir dengan keseluruhan batu alam, mungkin ini penyebab yang nyata piramida raksasa dikikis oleh air laut yang tidak tampak dari permukaan.
Keterangan gambar: Sphinx yang bertetangga dekat dengan piramida raksasa kelihatannya sangat kuno. Para ilmuwan memastikan bahwa dari badannya, saluran dan irigasi yang seperti dikikis air, ia pernah mengalami sebagian cuaca yang lembab, karenanya memperkirakan bahwa ia sangat berkemungkinan telah ada sebelum 10 ribu tahun silam.
Selama 4000 tahun, orang heran dan berusaha memecahkan misteri untuk apa pyramida dibangun. Pyramida adalah makam Raja Khufu, itu orang sudah tahu, tetapi sebegitu pentingkah makam itu sehingga harus dibuat dalam bentuk pyramida yang demikian sulit pembuatannya? Nakht, seorang penduduk Mesir yang ikut bekerja membangun pyramida selama 40 tahun, menceritakan kesaksiannya …..

Raja Khufu ingin memperoleh keabadian setelah ia mati. Ia ingin menuju surga yang telah dilihatnya di langit. Maka ia memerintahkan untuk membuat suatu bangunan yang dapat menghantarkan jasadnya berangkat menuju ke keabadian. Oleh para arsitek dan penasehat ahli kerajaan, disepakati bahwa bangunan yang akan menghantarkan jasad Raja Khufu ke surga itu berbentuk pyramida. Bentuk pyramida diyakini sebagai simbol kehidupan …
Alkisah, Nakht adalah penduduk Mesir yang tinggal di sebuah desa, di tepian sungai Nil. Setiap awal musim panas, utusan Raja Khufu menyusuri desa-desa di sepanjang sungai Nil, mencari laki-laki yang kuat dan tegap untuk dipekerjakan membangun pyramida. Nakht bersama adik lelakinya, Deba, terpilih oleh Kaem-Ah, sang utusan Raja. Maka pada tahun 2480 SM berangkatlah mereka ke Giza. Sebelumnya, ayah dan kakek Nakht pun telah dipanggil untuk bekerja membangun pyramida.
Kakek Nakht bercerita, ia bekerja membuat tangga menuju ke langit. Bagaimana pun berusaha, Nakht tidak pernah bisa membayangkan, tangga menuju langit itu seperti apa. Setelah beberapa hari menyusuri sungai Nil, tibalah mereka di Sakkara. Di tempat itu Nakht melihat tangga berbentuk pyramida, dan barulah dia paham apa yang dikerjakan kakeknya dulu. Pyramida di Sakkara ini dibangun sekitar 60 tahun sebelum Raja Khufu bertahta.
Setelah berlayar di sungai Nil selama 11 hari, sampailah Nakht dan Deba di Giza, 10 mil selatan Cairo. Pertama-tama mereka ditempatkan di pertambangan batu, tempat ribuan pekerja memotong batu dari bukit, membentuknya menjadi blok-blok segi empat yang akan disusun menjadi pyramida. Blok-blok batu yang beratnya sekitar 2,5 ton ini dibawa ke lokasi pembangunan pyramida yang berjarak 0,5 mil dengan cara ditarik. Nakht dan Deba diberi tugas membawa air untuk membasahi permukaan jalan tanah yang akan dilewati blok batu. Karena tanah di Giza berupa lempung, jika dibasahi akan menjadi licin dan memudahkan blok batu ditarik.
Pekerja memotong batu di pertambangan di Giza
Pyramida Khufu mulai dibangun pada 2480 SM. Dibutuhkan 6 juta ton batu untuk membangun pyramida ini, terdiri atas 2,5 juta buah blok batu yang masing-masing beratnya sekitar 2,5 ton. Pada setiap periode, 25.000 orang bekerja secara bersamaan. Semua dikoordinasi dengan sangat rapi. Setiap orang punya tempat bekerjanya masing-masing, tahu tujuan pekerjaannya. Setiap blok batu ditulisi nomor identitas, sehingga jelas di posisi mana batu tersebut akan ditempatkan dalam pyramida. Pekerja dibagi dalam beberapa kelompok, ada kelompok pemotong batu, penulis identitas batu, dan penarik batu. Mereka bekerja selama 9 hari berturut-turut, dan istirahat pada hari ke 10.
Tidak lama bekerja sebagai pembawa air, Nakht dan Deba dipindahkan bekerja di lokasi pembangunan pyramida. Pekerja di lokasi pyramida memiliki ‘gengsi’ lebih tinggi dari pada pekerja di pertambangan batu, karena hanya pekerja terpilih yang boleh masuk ke lokasi pembangunan pyramida. Yunu, pimpinan pekerja di pyramida menilai Nakht dan Deba memiliki kecerdasan tinggi, sehingga dengan cepat diberi tugas-tugas yang lebih penting.
Pada pembangunan pyramida, tukang batu adalah tenaga kerja terpenting. Mereka menghaluskan blok-blok batu yang baru dikirim dari pertambangan, memastikan ukurannya benar-benar tepat. Di lokasi pembangunan pyramida, Nakht dan Deba ditugaskan menempatkan blok-blok batu pada lokasi yang sudah ditentukan. Batu-batu itu ditarik ke atas melalui jalan landai yang dibangun khusus di samping pyramida. Pekerjaan menarik batu ini sangatlah berat. Sebuah blok batu seberat 2,5 ton ditarik oleh 20 – 30 orang. Untuk menempatkannya pada posisi di pyramida, digunakan katrol yang ditempatkan pada sebuah segitiga kayu besar. Pada suatu ketika, karena ada pekerja yang kurang hati-hati, segitiga kayu ini roboh. Deba yang berada di bawahnya tertimpa balok kayu yang besar dan berat. Ia meninggal, 5 tahun setelah bekerja di pyramida …
Kematian Deba membuat Nakht sangat berduka. Lima tahun bekerja di pyramida yang pada hakekatnya adalah sebuah makam, ia tak pernah berpikir tentang kematian. Kematian Deba mengingatkan Nakht bahwa semua kerja keras luar biasa itu dilakukan demi satu orang, yaitu Raja. Seluruh rakyat berhutang budi pada Raja, maka memberikan pengorbanan bagi raja adalah suatu kehormatan.
Namun, apa sesungguhnya yang mendorong mereka secara suka rela membangun pyramida?
Raja Khufu’ meninjau pembangunan pyramida yang akan menjadi makamnya
Tulisan-tulisan yang terdapat di dalam pyramida bercerita tentang perjalanan panjang Raja, yang digambarkan sebagai elang, dengan bantuan angin topan, hujan, dan guntur. Teks di dalam pyramida selalu menggambarkan akhir perjalanan raja, yaitu menjadi di antara yang takkan musnah. Raja akan mencapai keabadian, begitu juga setiap orang yang bekerja untuk mewujudkan jalan raja menuju ke keabadiannya.
Sepuluh tahun sesudah awal pembangunan pyramida besar, datang batu granit dari penambangan Aswan yang berjarak 500 mil dari Giza. Jumlah batu granit ini 9 buah, masing-masing beratnya 50 ton. Batu-batu granit ini akan dipakai sebagai penutup puncak pyramida. Karena beratnya, dibutuhkan 200 orang untuk menarik satu blok batu ke atas. Pada sepertiga bagian atas puncak pyramida, batu tidak bisa lagi ditarik melalui jalan landai di samping pyramida, sehingga dibuat jalan berbentuk spiral yang menempel di sekeliling puncak pyramida. Nakht yang sudah menjadi pekerja senior, dipercaya oleh Hermiunu, arsitek pembangunan pyramida yang juga adalah sepupu Raja, untuk memimpin penempatan batu-batu terpenting ini. Nakht meminta semua batu ditandai tengah-tengahnya dengan sebuah garis dari oker warna merah. Kemudian dengan memakai unting-unting, ia mengamati hingga posisi garis oker merah itu tepat berimpit dengan sebuah tonggak yang dipakai untuk menandai titik pusat pyramida. Dengan demikian, semua blok batu berada pada posisi yang sangat tepat, tidak boleh salah seinci pun. Kesalahan meletakkan posisi batu menyebabkan titik berat pyramida bergeser, dan pyramida akan runtuh.

Pemasangan batu penutup puncak pyramida

Tinggi Pyramida Khufu semula 146 meter, namun karena erosi selama ribuan tahun, kini tingginya tinggal 136 meter. Hingga tahun 1889 ketika Menara Eiffel (324 meter) dibangun di Paris, Pyramida adalah bangunan tertinggi di dunia.
Di dalam pyramida terdapat tiga buah ruangan. Ruangan pertama ada di bawah tanah. Ruangan kedua berada di atasnya, dan ruangan ketiga terletak paling atas. Di ruangan paling atas inilah jasad Raja Khufu akan ditempatkan, tepat dibawah batu-batu granit penutup puncak pyramida yang diletakkan oleh Nakht dan kawan-kawannya.
Pada tahun 2463 SM Raja Khufu keluar dari istana untuk melihat makam yang akan membuatnya abadi. Dengan ditandu oleh para pengawal raja, ia menyusuri jalan yang sama, yang disusurinya 17 tahun lalu, pada saat awal pembangunan pyramida.
Dini hari pada musim semi tahun 2457 SM Raja Khufu wafat. Dalam sebuah peti mati yang terbuat dari kayu cedar, jasadnya dibawa melalui sungai Nil ke kuil yang berada di dekat pyramid. Di dalam peti itu tersimpan juga emas dan kekayaan istana yang berkaitan dengan Tutankhamun. Dari kuil di tepi sungai Nil, peti terlebih dahulu dibawa ke ruang bawah tanah di dalam pyramid. Sesudah itu baru dibawa ke ruangan yang ada di atasnya, dan selanjutnya ditempatkan di ruangan paling atas yang menjadi makam Raja Khufu. Pada dinding sebelah utara ruangan teratas ini, terdapat sebuah lobang yang menembus pyramid, dimana dari lobang ini dapat dilihat titik hitam di langit yang dikelilingi bintang-bintang. Titik hitam yang diyakini oleh Raja Khufu dan orang-orang Mesir sebagai surga abadi.
Raja Khufu dan orang-orang Mesir telah menemukan surga mereka, dan membangun pyramid sebagai jalan menuju kesana ….

Senin, 20 September 2010

Manusia Melayang Dapat Dijelaskan Secara Ilmiah


Ratusan siswa dari Asia, sebagian besar asal Indonesia, yang mengikuti Asian Science Camp di Sanur, Bali, Rabu (6/8) dihadapkan pada tantangan memecahkan fenomena mistis secara logis melalui ilmu fisika. Fenomena mistis tersebut seperti kemampuan manusia melawan gravitasi dengan melayang di udara tanpa media apapun, yang ternyata bisa dijelaskan dengan ilmu pengetahuan.

Mereka disuguhkan peragaan langsung rahasia ilmu fisika melalui enam orang bermeditasi dan keenamnya kemudian bisa lompat melayang di udara walau hanya beberapa detik. Walau menghasilkan kekaguman dan hampir tidak masuk akal, ternyata semua ada penjelasan teori dan logikanya menggunakan ilmu fisika.

“Keadaan seseorang dapat melayang di udara karena mengalami yang disebut transcendental meditation (TM). Dalam tubuh mereka telah terjadi kinerja otak yang koheren, sehingga dapat melayang,” ujar ahli TM Regianto. Ahli TM lainnya, I Wayan Sutrisna, menjelaskan bahwa fenomena tersebut sangat masuk akal dan dapat dijelaskan melalui teori fisika “Meissner Effect” atau teori tentang ketahanan dengan koherensi.

Dalam teori “Meisnner Effect”, terbukti elektron yang disorder atau tidak beraturan dapat dengan mudah ditembus medan magnet. Sedangkan elektron yang koheren, tidak dapat ditembus medan magnet.

“Inilah mengapa pikiran yang koheren dapat menangkal energi negatif dan tubuh kita bisa melayang di udara atau Yogic Flying,” katanya.

Dijelaskan, dengan TM seseorang akan memancarkan energi positif, yang secara tidak langsung merangsang zat seretonin dalam tubuh yang membantu menjadi bahagia. Dalam TM Sidi, melayangkan tubuh bukanlah tujuan utama, tetapi yang dikehendaki adalah keselarasan dalam berpikir dan kesehatan tubuh.

“Bahkan dampak positif tersebut tidak hanya dapat dirasakan orang yang bermeditasi tetapi juga oleh lingkungan sekitarnya,” tambah Sutrisna pada ASC kedua yang berlangsung 6-9 Agustus 2008.

Minggu, 19 September 2010

Allah Sumber Semua Kenikmatan dan Kebesaran


“Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung”. QS.Al-Isra (17) : 37.

“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh, Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri”. QS. Luqman (31):18.

Sombong penyakit yang menghinggapi kita tanpa kita sadari, Allah SWT menciptakan kita sebenarnya terdiri dari dua sisi, yaitu ego dan kesadaran, akan tetapi perjalanan hidup kita, kita lebih cenderung menggiring diri kita sendiri menuju ego, dan ego inilah yang memperkenalkan kita kepada keserakahan dan kebencian, kedua sifat buruk inilah akar dari timbulnya kesombongan, sebagaimana firman Allah dalam QS. Abasa (80) ayat 5. yang artinya “Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup”,

maksudnya seseorang yang merasa dirinya serba berkecukupan, kita merasa berkecukupan dibidang materi, kita merasa lebih kaya, kita merasa lebih cantik, kita merasa lebih terhormat, dan pada Al-Qur’an Surat Al-Hujurat (49) ayat 17 Allah SWT mengatakan yang artinya “Mereka merasa telah memberi nikmat kepadamu dengan keislaman mereka. Katakanlah: "Janganlah kamu merasa telah memberi nikmat kepadaku dengan keislamanmu, sebenarnya Allah Dialah yang melimpahkan nikmat kepadamu dengan menunjuki kamu kepada keimanan jika kamu adalah orang-orang yang benar".

Dengan ayat ini Allah SWT hendak mengingatkan kepada kita agar kita tidak merasa lebih pintar, lebih pandai dan merasa lebih dominan, merasa lebih berpengalaman, merasa lebih berwenang, merasa lebih berwawasan, dan lain sebagainya dan juga kita menganggap diri kita lebih bermoral, lebih pemurah, lebih ikhlas dan lebih tulus dibandingkan dengan orang lain, dengan demikian kita sudah menggiring diri kita sendiri dalam murkanya Allah sebagaimana firman Allah dalam QS. An-Nisa (4) ayat 36. yang artinya “ ………Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga - banggakan diri”.

Kita mustinya sadar bahwa ketika kita dilahirkan di dunia ini, kita dalam keadaan telanjang dan tak punya serta tidak tau apa apa, sesuai firman Allah dalam QS. Al-Mu’min (40) ayat 67.yang artinya “Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes, air mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa),….”, QS. Al-Insaan (76): 2. yang artnya “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat”.

Akan tetapi, seiring dengan waktu, kita mulai memupuk berbagai keinginan, cita cita dan lebih dari sekadar yang kita butuhkan dalam hidup ini, kita selalu mengatakan bahwa kita memerlukan lebih banyak dan lebih banyak lagi, sebagai mana yang ditegaskan oleh Allah SWT dalam QS. Al-Imran (3) ayat 14. yang artinya “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).

Ego kita menggiring diri kita dalam bentuk harga diri dan percayaan diri, akan tetapi begitu kedua hal ini berubah menjadi kebanggaan, kita sudah berada sangat dekat dengan kesombongan, ketahuilah wahai saudaraku bahwa batas antara bangga dan sombong tidaklah terlalu jelas, semakin tinggi tingkat kesombongan kita, semakin sulit pula kita mendeteksinya, sombong karena materi sangat mudah terlihat, namun sombong karena pengetahuan dan ilmu, apalagi sombong karena kebaikan, sulit terdeteksi karena seringkali hanya berbentuk benih - benih halus di dalam batin kita.

Perjuangan melawan kesombongan merupakan perjuangan menuju kesadaran sejati, untuk bisa melawan kesombongan dengan segala bentuknya, kita perlu menyadari bahwa pada hakikatnya kita dilahirkan dimuka bumi ini, untuk menyembah Allah dan juga agar kita melakukan Amar makruf nahi mungkar QS. At-Taubah (9) ayat 71. yang artinya “Dan orang - orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang makruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasul Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.

Dan kita juga harus menyadari bahwa apa pun perbuatan yang kita lakukan, akan kembali kepada kita sendiri, juga demi diri kita sendiri, bila kita berbuat baik kepada orang lain hakekatnya sama dengan kita telah berbuat baik pada diri kita sendiri, demikian sebaliknya, dan kebaikan yang telah kita lakukan kepada orang lain, pasti akan kembali kepada kita dalam bentuk persahabatan, cinta dan kasih sayang, QS. Al-Isra (17) ayat 7. yang artinya “Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri…….”.

Semoga Allah SWT, memberi kekuatan agar kita selalu berbuat baik, sekaligus meninggalkan sifat sombong, karena sesungguhnya sombong dan kesombongan hanya milik dan untuk Allah sang maha pencipta dan maha pemilik bumi dan langit serta isinya, dan semoga kita semua diberi kekuatan agar menganjurkan untuk tetap berbuat baik, serta mencegah perbuatan yang mungkar, Aamiin Yarobbal Alamiin.

sumber: http://abinyaazka.blogspot.com/

Dunia Fatamorghana

“Dunia adalah hiasan yang menggiurkan, barang siapa yang memanfaatkannya secara hak (benar), niscaya ia di berkati hidupnya. Namun betapa banyak orang yang tergiur oleh keindahannya dan memanfaatkannya sebagai pemuas nafsu belaka, maka tiadalah balasan bagi mereka pada hari kiamat kecuali neraka”.(Hr.ath-Thabrani)

Sahabat yang budiman, ibarat panah dunia mempunyai tiga macam anak panah, yaitu panah kesengsaraan, panah perlindungan dan panah pengharapan. Siapapun yang menjadikan dunia sebagai tujuan hidupnya maka ia akan tertancap anak panah kesengsaraan, dan ia akan lelah diperbudak dunia. Mereka yang menjadikan dunia sebagai perlindungan maka ia akan tergores anak panah kesombongan, karena kesenangan akan dunia sering kali membuka tabir keangkuhan. Dan mereka yang menjadikan dunia sebagai pengharapan ia akan tergores anak panah kekecewaan, karena dunia tidak selalu menjanjikan kebahagiaan.
Ketahuilah, dunia yang kita singgahi ini seperti fatamorgana, disangka memiliki hakekat yang tetap padahal tidak. Dikejar untuk digapai tetapi tidak pernah sampai. Orang yang kehausan menyangkanya sebagai air, tetapi setelah didekati tidak nampak apa-apa. Banyak orang bijak menasehati, orang yang mengejar dunia dengan melupakan akherat adalah orang yang tidak berakal. Sebab mereka lebih mendahulukan khayalan dari pada kenyataan, lebih mendahulukan kenikmatan sesaat dari pada kenikmatan abadi. Dan lebih mendahulukan negeri yang fana dari pada yang kekal.

Renungkanlah sebuah syair dari ulama salaf memberi nasehat buat para pencinta dunia :"Wahai penikmat kehidupan dunia yang akan habis dan fana, sungguh kalian tertipu oleh bayang-bayang semu, duh tololnya “.Sadarilah, sedikit saja seseorang terkesima dan tergoda oleh pengaruh kehidupan duniawi, maka ia akan tenggelam ke dalam lautan ketidakpuasan yang sangat dalam. Oleh karenanya peranan keyakinan manusia terhadap suara imannya akan sangat besar pengaruhnya bagi pembentukan pribadi yang tidak mudah tergoda. Dan cara yang paling baik adalah berusaha untuk selalu meningkatkan ketaatan yang sempurna. Marilah, Sempurnakan niat dan keikhlasan, sempurnakan jasmani yang selalu tertata dalam kebersihan, sempurnakan aqidah agar tidak terkotori oleh kesyirikan dan sempurnakan amalan agar tetap berada dalam bingkai kebenaran. Itulah ciri khas pribadi dan masyarakat bertauhid.

Sahabat, barang siapa yang hatinya dipenuhi dengan urusan dien (agama), maka ia akan mendapat kemudahan dalam menghadirkan niat untuk berbuat kebaikan. Sebab ketika hati telah condong kepada pangkal kebaikan, iapun akan terdorong untuk cabang-cabang kebaikan lainnya. Dan ketahuilah, barang siapa yang hatinya condong kepada dunia maka ia akan mendapatkan kesulitan besar untuk menghadirkan kebaikan. Orang yang berakal tidak akan memanfaatkan dunia ini sebagai sesuatu yang mengikat dirinya. Ia mengambil dunia hanya untuk menunjang ibadah dan amalnya. Demikian juga, walaupun dunia itu terasa nikmat dan disukai namun ia tetap bukan sesuatu yang kekal. Pernah dikatakan oleh Sahl Bin Abdullah : “Siapa yang senang pada sesuatu yang tidak layak disenangi, maka ia telah mendatangkan kesusahan yang tak habis-habisnya.”

Jadikanlah diri kita hamba yang selalu istiqomah, sebab orang yang istiqomah akan menempatkan semua godaan dan tipuan dunia sebagai I’tibar (pelajaran) berharga bagi dirinya. Hadirkanlah selalu cahaya keyakinan dalam qalbu, sehingga kita mampu menutupi gemerlapnya dunia dengan kewaspadaan dan perhitungan yang matang. Sungguh sahabat, cahaya keyakinan itulah yang akan memberikan kesempatan meraih cintanya Allah Swt. Hanya dengan rahmat Allah dan karunia-Nya sajalah kita akan memperoleh kebahagiaan. Allahlah tempat segala makhluk dikembalikan. Hanya Dia-lah yang mampu memberikan kekuatan dalam hidup yang penuh dengan godaan dan cobaan. Berdoalah, berharaplah ampunan sebab kasih sayangnya tak terbatas, curahan rahmatnya begitu luas.

Sumber : http://abinyaazka.blogspot.com/

Jumat, 17 September 2010

Shalat Untuk Kecerdasan dan Kekuatan Hafalan Al-Qur’an

Kecerdasan dan kuatnya hafalan merupakan faktor penting pendukung lancarnya proses pendidikan Al-Qur’an. Kecerdasan yang minim atau hafalan yang lemah menjadi kendala menerima pendidikan Al-Qur’an.

Sahabat Abu Hurairah r.a pernah mengadu kepada Rasulullah saw. mengeluhkan hafalan. “Ya Rasulullah, aku mendengar banyak hadits darimu dan aku melupakannya,” ujarnya. Beliau lalu memerintahkan Abu Hurairah membentangkan selendang. Selendang itu lalu diraba oleh Rasulullah dengan kedua tangan beliau. “Rengkuhlah selendang itu,” perintah beliau lebih lanjut. Abu Hurairah kemudian merengkuhkan selendang itu ke dadanya. Setelah itu dia tidak pernah lupa terhadap hadits yang diterimanya sama sekali. (Shahih Bukhari I: 34)

Sebagaimana sahabat Abu Hurairah, sahabat Abdullah bin Abbas juga pernah mengeluhkan hafalannya kepada Rasululah saw. Melihat sahabat beliau ini suka melayani, Rasulullah saw. lalu memeluknya kuat seraya mendoakan kepadanya, “Ya Allah, pedalaman dia dalam urusan agama dan ajarkan dia kitab dan takwil (tafsir).” (shahih Bukhari I: 25)

Asy-Syafi’i juga pernah mengeluhkan daya hafalannya yang jelek kepada Waki, gurunya. Waki lalu menasihatinya agar meninggalkan kemaksiatan. “Ilmu itu nur dan nur Allah tidak akan diberikan kepada orang yang bermaksiat,” ujar gurunya melanjutkan.

Usaha-usaha untuk meningkatkan daya kecerdasan dan hafalan baik secara fisik, mental, maupun spiritual ternyata telah dilakukan oleh orang-orang saleh terdahulu dan berhasil. Abu Hurairah misalnya dengan usahanya berkonsultasi kepada Rasulullah saw. dia menjadi terdepan dalam menghafal hadits di jajaran para sahabat. Diceritakan dia menghafal lebih dari 5.374 buah hadits. Abdullah bin Abbas juga demikian. Setelah didoakan Rasulullah saw., dia terkenal sebagai pakar tafsir yang tidak ada tandingannya. Sejak didoakan beliau, dia telah menghafal Al-Qur’an dan mengerti maknanya. As-Syafi’i juga demikian. Pemikiran-pemikirannya diakui dunia Islam hingga kini. Pada usia dini, dia telah menghafal Al-Qur’an.

Dengan demikian, usaha untuk meningkatkan daya kecerdasan dan kekuatan hafalan adalah suatu keniscayaan, karena manusia dalam hal ini berbeda-beda tingkatannya. Ada yang tingkat hafalannya kuat, sedang, dan ada yang lemah. Rasulullah saw. pernah memberitahu cara meningkatkan daya kecerdasan dan hafalan, yaitu melalui shalat yang disebut dengan shalat ‘Taqwiyatul Hifidz’ (Shalat untuk memperkuat hafalan) atau ‘Shalat li Hifdzil Qur’an (Shalat untuk menghafal Al-Qur’an).

1. Latar Belakang Shalat.

Sahabat Abdullah bin Abbas menceritakan bahwa sahabat Ali bin Abi thalib pernah mengeluh kepada Rasulullah saw. atas hafalannya yang lemah. Beliau lalu bersabda, “Wahai Ali, maukah engkau aku ajari doa, mudah-mudahan dengan itu Allah swt. memberimu dan anak didikmu manfaat? Juga hafalanmu menjadi kuat?” “Tentu, ya Rasulullah,” jawab Ali senang.
Rasulullah saw. lalu bersabda, “Lakukanlah shalat empat rakaat pada malam Jum’at. Pada rakaat pertama bacalah surat al-Faatihah dan surah Yaasin. Pada rakaat kedua kamu baca Haa Miim, ad-Dukhan, setelah membaca, al-Faatihah dan Alif Laam Miim Tanzil, as-Sajdah. Kemudian pada rakaat keempat surah al-Faatihah dan surat Tabarak. Jika tasyahud telah selesai, sampaikan pujian kepada Allah swt., lalu bershalawatlah atas para nabi, kemudian mintakanlah ampunan bagi orang-orang yang beriman.”

Beliau melanjutkan, “Setelah itu, wahai Ali, bacalah doa berikut ini,

اللهم ارحمنى بترك المعاصى أبدا ما أبقيتنى وارحمنى من أن أتكلف ما لا يعنينى وارزقنى حسن النظر فيما يرضيك عنى. اللهم بديع السماوات والأرض ذا الجلال والاكرام والعزة التى لا ترام، أسألك ياالله يارحمن بجلالك ونور وجهك أن تلزم قلبى حفظ كتابك كما علمتنى وارزقنى أن أتلوه على النحو الذى يرضيك عنى وأسألك أن تنور بكتابك بصرى وتطلق به لسانى وتفرج به عن قلبى وتشرح به صدرى وتستعجل به بدنى وتقونى على ذلك وتعيننى عليه فانه لايعين على الخير غيرك ولا يوفق لذلك الا أنت

“Ya Allah Tuhanku, rahmatilah aku agar dapat meninggalkan kemaksiatan-kemaksiatan sepanjang hidupku. Rahmatilah aku dari usaha habis-habisan yang tidak berguna bagiku. Karuniakanlah aku kemampuan yang baik dalam memandang perkara yang membuat Engkau ridha kepadanya. Wahai Zat Yang Maha Mencipta langit dan bumi, wahai Zat Yang memiliki kegungan, kemuliaan, dan kejayaan yang tidak akan punah. Ya Allah, ya Rahman, dengan segenap kegungan-Mu dan kecemerlangam Zat-Mu, aku memohon engkau menetapkan hatiku di dalam menghafal Kitab Suci-Mu sebagaimana Engkau mendidikku.
Karuniakanah aku kemampuan membacanya di atas jalan yang Engkau ridha kepadanya.
Dengan perantaraan Kitab Suci-Mu, aku memohon, Engkau menerangi pandanganku, Engkau berikan kelancaran dan kefasihan lisanku, Engkau buka hatiku, Engkau lapangkan dadaku, Engkau gerakkan badanku, dan Engkau berikan kekuatan dan pertolongan atas semua itu. Sesungguhnya tidak ada yang memberikan pertolongan atas kebaikan itu selain Engkau. Dan tidak ada daya kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah swt. semata, Zat Yang Maha Luhur lagi Maha Agung.”)

Beliau bersabda melanjutkan, “Wahai Ali, lakukanlah shalat ini tiga kali, lima kali, atau tujuh kali, niscaya dengan izin Allah dikabulkan. Sesungguhnya doa ini tidak akan menyalahi orang yang beriman sama sekali (yakni pasti dikabulkan).”

2. Kedudukan Hadits.

Hadits tersebut diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dalam Sunan-nya nomor 3641, al-Hakim dalam al-Mustadrak I/316. Ad-Daruqutni, dan Ibnu Sunni dalam Amal al-Yaum wa al-Lailah nomor 579.
At-Tirmidzi berkata, “Hadits ini hasan dan gharib ‘Asing’. Kami tidak mengetahuinya selain dari jalur al-Walid bin Muslim. Daruqutni meriwayatkan dari Naqqasy (Muhammad bin al-Hasan bin Muhammad al-Muqri), gurunya ad-Daruquthni. Ibnu al-Jauzi berkata, “Al-Walid penyembunyi cacat dan Naqqasy tertuduh.”
Al-Hakim berkata, “Hadits ini shahih menurut ketentuan Bukhari dan Muslim.” Ibnul Sa’ad berkata, Al-Walid dapat di percaya (tsiqah) dan banyak haditsnya menurut al-Ijli dan Ya’qub bin Syaibah. “
Ibnu Sunni meriwayatkan dari Abdullah Muhammad bin Muslim dan Muhammad bin Karim bin Marwan dari Hisyam bin Ammar dari Muhammad bin Ibrahim al-Quraisyi dari Abu Shalih dari Ikrimah dari Abdullah bin Abbas. Dari jalur periwayatan ini tidak terdapat an-Naqqasy sebagaimana disebut oleh Ibnu al-Jauzi. Dengan jalur riwayat ini berarti terbantulah riwayat at-Tirmidzi, ad-Daruquthni, dan al-Hakim. Juga tertamballah kedhaifan dari arah tadhlisnya al-Walid. Hadits ini dengan demikian tidak jatuh dari nilai hasan.

3. Bukti Kemujaraban.

Sahabat Ali bin Abi Thalib setelah melakukan shalat kali ketujuh datang menemui Rasulullah saw. seraya berkata, “Kini aku mempelajari empat puluh ayat dan sepertinya Al-Qur’an tampak di depan mataku. Begitu pun jika aku mendengar hadits, tatkala aku mengucapkannya tidak ada satu huruf pun tertinggal.”
Selain suami Sayyidah Fatimah yang telah membuktikan keampuhan shalat tersebut, beberapa ulama juga telah membuktikannya dan mendapati kemujaraban. Al-Hafidzh Abul Hasan Ibnu Iraq berkata, “Telah memberitahukan kepadaku tidak hanya satu orang bahwa mereka mencoba melakukan shalat itu dan mereka membuktikan kemanjurannya secara nyata.”

4. Tata Caranya.

Secara ringkas, tata cara shalat yang disebut dengan shalat Taqwiyatul Hifidz tersebut adalah sebagai berikut.
a. Pada malam Jumat berniatlah melakukan shalat sunnah empat rakaat.
b. Pada rakaat pertama membaca al-Fatihah ditambah surah Yaasin. Rakat kedua: al-Faatihah ditambah ad-Dukhan. Rakaat ketiga: al-Faatihah ditambah as-Sajdah. Rakaat keempat:Al-Fatihah ditambah Tabarak (boleh dengan membawa dan melihat mushaf).
c. Setelah tasyahud sebelum salam lakukanlah:
1. Memuji kepada Allah, misalnya, dengan mengucapkan kalimat tahmid.
2. Menghaturkan shalawat dan salam atas Nabi Muhammad dan para nabi yang lain, misalnya dengan membaca shalawat Ibrahimiyah.
3. Mintakanlah ampun kepada orang orang yang beriman, misalnya membaca doa yang tersebut di dalam surah al-Hasyr: 10.
4. Membaca doa sebagaimana tersebut diatas.
d. Lakukanlah shalat ini barang tiga kali, lima kali, atau tujuh kali.

5. Sumber Rujukan.

Riwayat mengenai shalat Taqwiyatul Hifidz ini bisa dijumpai pada kitab:
1) Tuhfatul Ahwadzi, Syarah Sunan at-Tirmidzi, al-Mubarakfuri, jilid 10 hlm. 18,
2) Amalul yaum wal Lailah, Ibnu Sunni ad-Dinawari nomor 528,
3) Tuhfatud Dzakirin, asy-Syaukani, hlm. 173, dan
4) Kitab Targhib wat Tarhib, al-Ashbihani, jiid 2 hlm. 529 nomor 1270.


Sumber: Lukmanelhakim.wordpress.com

Fenomena Crop Circle

Sungguh banyak fenomena ilmiah yang terjadi di sekitar kita yang di
antaranya masih saja belum dapat terungkap oleh para ilmuwan kita. Salah
satunya yang akan kita coba bahas disini adalah fenomena Crop circle.
Sebuah fenomena besar yang sangat luar biasa dan sangat menganggumkan dan
tentunya, sangat rumit!!!


Apa itu Crop circle?




Crop circle adalah sebuah bentuk lingkaran atau bentuk lainnya yang terbuat
di lahan luas area ladang gandum, ladang jagung, ladang padi dan
sejenisnya yang dimana jika di lihat menyeluruh dari atas udara maka akan
terlihat sebuah pola unik yang sangat indah dan luar biasa. Sebuah karya
seni SUPER FANTASTIS.



Dan yang membuat fenomena ini semakin menjadi misteri besar ialah TIDAK
DI KETAHUI SIAPA yang membuatnya. Bagaimana tidak, Crop circle terjadi
begitu cepat. Hanya dalam hitungan waktu semalam, bahkan ada yang beberapa
menit saja, para sang pemilik ladang di berbagai negara di buat bingung dan
terkejut dengan adanya Crop Circle ini.



Fenomena Crop circle pertama kali terjadi di negara
Inggris tahun 1647. Keanehan ini pun berlanjut juga sampai sekarang
bahkan pernah terjadi di beberapa negara diantaranya Korea Selatan,
Jepang, Amerika, dan Kanada. Berikut ini adalah faktanya:



Salah seorang warga setempat tengah berdiri di "cetakan" Crop Circle yang
ditinggalkan oleh Mahluk Misterius. Lihat ukuran nya. Sangat besar dan
sangat sempurna garis ukirannya. Crop circle yang dibawah ini terjadi di
negara Korea Selatan.




Kemudian di negara Inggris, setidaknya pernah tejadi 3 kali. Di antaranya di Morgans hill.






Di Oxfordshire.












Di Knighton Hill, masih dekat dgn Oxfordshire. Terjadi di ladang jagung.








Di negara Amerika.

Padahal sang pemilik, si Petani yang memiliki ladang ini mengatakan
bahwa ia tidak pernah memberikan akses masuk bagi siapapun ke ladang
gandumnya. Jadi ia benar2 terkejut dan terheran2 ketika menemukan Crop
circle itu saat pagi hari.

=========================================


Berikut ini kita tampilkan saja sejumlah penampakan Crop circle di
berbagai belahan dunia yg telah dibuat oleh Mahluk misterius yg mereka
tinggalkan untuk kita.











*****PERTANYAAN BESAR*****



Siapakah kira-kira Mahluk Misterius yang membuat Crop circle itu?

Apakah ini ada hubungannya dgn Alien?

Mungkinkah Crop circle adalah rangkaian pesan penting utk kita dari Mahluk hidup di luar Bumi?


Gambar-gambar diatas mungkin boleh sama dengan blog lain, tapi analisa harus tampil beda. Dan untuk menjawab pertanyaan diatas maka kita jawab TIDAK DENGAN DUGAAN. Karena
dugaan hanyalah bersifat meraba-raba. Sementara meraba-raba tanpa
petunjuk itu bisa berbahaya akibatnya.


Lantas dengan apa kita menjawab nya?




Dengan Alquran. Perhatikan firman Allah berikut ini.



Surat 42/29:
"Dan diantara tanda-tanda Adanya Allah ialah penciptaan planet2 dan
Bumi BESERTA MAHLUK MELATA yang Dia sebarkan pada keduanya. Dan Dia
Maha Kuasa mengumpulkan seluruhnya jika Dia menghendaki."



Ayat suci di atas sangat jelas mengabarkan kepada kita bahwasanya Allah juga
menciptakan adanya mahluk hidup di luar Bumi. Kebanyakan ulama menafsirkan
ayat di atas bahwa yang di maksud "mahluk" tersebut adalah malaikat. Memang Allah
menciptakan adanya malaikat, tapi ayat diatas tidak tepat jika itu di
maksudkan adalah malaikat, karena ayat tersebut sangat jelas menyebutnya dengan istilah
"mahluk melata". Dan mahluk melata tersebut sudah pasti manusia dan hewan.


Mungkin selanjutnya orang akan bertanya lagi...



Jika benar ada manusia di luar Bumi, lantas siapa Mahluk berakal
Pertama? Bukankah Adam adalah Manusia pertama seperti yang kebanyakan di
yakini orang?



Ingat, Adam memang mahluk berakal PERTAMA di Bumi, tapi Adam BUKAN
mahluk berakal PERTAMA DI TATA SURYA. Karena saat Adam hidup di
Muntaha, keberadaan mahluk2 berakal sebelum beliau juga sudah dulu ada.
Perhatikan lagi ayat di bawah ini.


Surat 2/30:

"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: " Sesungguhnya
Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi ". Mereka berkata:"
Mengapa Engkau hendak menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa
bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau? "Tuhan
berfirman:" Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui
".



Lihat ayat di atas, tepatnya pada bagian:



"....Mereka (para Malaikat) berkata:" Mengapa Engkau hendak menjadikan
di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan
darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau
.... "


Ini mengartikan dan menandakan bahwa keberadaan Mahluk berakal sebelum
Adam ternyata telah ada juga. Di mana keadaannya hanyalah merusak dan
bertumpahan darah saja (perang/pembunuhan/pembantaian). Tak jauh beda dgn kehidupan masyarakat Bumi kita saat ini. Hal itu disaksikan oleh para Malaikat.


Sebelumnya, perlu diketahui dalam surat 6/38 kita manusia bisa dikatakan
seperti halnya sebangsa binatang, hanya saja BERAKAL. Kemudian, dalam surat 18/50 Jin yang teramat saleh bisa digolongkan ke dalam istilah MALAIKAT.



Maka, begitu pun dengan mahluk berakal yang sudah dulu ada pada saat Adam di
Muntaha itu 2/30, MEREKA -mahluk berakal- tersebut itu PUN kita bisa katakan
disini adalah sejenis MANUSIA juga. Bahkan bisa jadi memang benar manusia sama
persis seperti kita.



(Pernyataan saya ini sekaligus menggarisbawahi, jika ilmuwan Nazwar Syamsu meyakini sekali bahwa "Alien" yang ada adalah serupa manusia Bumi, tapi saya agak sedikit berbeda. Bisa jadi memang 100% serupa manusia, TAPI bisa jadi (juga) tidak mirip dengan manusia namun sama memiliki akal). 

Dan dalilnya adalah 2 ayat tadi, 6/38 dan 18/50.



Tapi saya lebih condong pada pendapat saya sendiri, bahwa Mahluk Berakal diluar Bumi sana saya rasa (keyakinan saya) wujud mereka hanya beberapa persen saja serupa dengan kita, NAMUN keseluruhan dalam cara berpikir SAMA, yakni juga memiliki akal dan agama.




Sehingga, dalam hal ini kenapa dapat dikatakan bahwa Adam adalah Manusia Pertama, karena ia adalah Mahluk Berakal Pertama YANG wujudnya lebih SEMPURNA.



JELAS INTINYA Alquran sudah mengabarkan kepada
kita bahwa mahluk berakal pertama bukanlah Adam, tapi sebelum Adam
TERLAHIR juga sudah lebih dulu ada. Dan bahkan sampai saat ini masih
ada dan berkembang biak di luar sana. Tugas kita di Bumi adalah BELAJAR
mencari ilmu pengetahuan agar semua itu bisa kita buktikan sendiri. Dan
"pertemuan" tersebut pasti terjadi saat di mana Masyarakat Bumi sudah
benar-benar bisa melaksanakan penerbangan antar planet.


Tapi bagaimana dengan Crop circle
itu sendiri? apakah hal itu mengandung pesan atau bagaimana?


Untuk menjwab pertanyaan diatas, sepertinya itu sudah menjadi tugas kita
untuk mempelajari dan membuktikannya sendiri. Terlebih memang
LAMBANG-LAMBANG ASING yang dibentuk dalam pola Crop circle sama sekali tdak
pernah dilihat sbelumnya oleh para ilmuwan kita. 



Sekedar keterangan, Fenomena
Crop circle ini tak ubahnya Fenomena UFO yang di mana banyak orang-orang bodoh mencari sensasi dengan meniru-nirunya. Bedanya, para peniru
tersebut tidak bisa membuatnya dalam waktu yang sangat cepat seperti Crop
circle yang sudah di buat oleh Mahluk Berakal Misterius di luar Bumi tersebut.


Ada baiknya bahasan ini kita tutup saja dengan mencantumkan ayat suci Alquran sebagai berikut:



"Hanya kepada Allah tunduk semua yang ada di planet2 dan di Bumi, baik dengan
ikhlas maupun terpaksa. Dan tunduk pula bayang-bayang mereka di waktu
pagi dan petang."


(QS. Ar-Ra'd (13) : 15)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...